HAKEKAT ILMU DAN WORLDVIEW TAUHID ISLAM SERTA IMPLIKASINYA DALAM KEBENARAN ILMU
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat ilmu dalam perspektif Islam, khususnya melalui pendekatan worldview tauhid sebagai dasar pemikiran. Tauhid, yang merupakan inti ajaran Islam, tidak hanya menjadi landasan keimanan, tetapi juga memengaruhi cara pandang terhadap ilmu dan kebenaran. Dalam konsep Islam, ilmu dipandang sebagai sesuatu yang bersumber dari Allah SWT, yang mencakup aspek wahyu dan akal sebagai alat untuk memahaminya. Penelitian ini juga mengeksplorasi hubungan antara worldview tauhid dengan validitas dan kebenaran ilmu, serta implikasinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Melalui metode analisis literatur, ditemukan bahwa worldview tauhid memberikan paradigma yang holistik dalam memahami ilmu sebagai sesuatu yang tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga terkait dengan tujuan akhirat. Tauhid memandu manusia untuk menyelaraskan pengetahuan empiris dengan nilai-nilai spiritual dan moral. Implikasi dari worldview tauhid dalam kebenaran ilmu meliputi pengakuan akan keterbatasan akal manusia, pentingnya integrasi antara wahyu dan rasio, serta komitmen terhadap nilai-nilai etika dalam praktik keilmuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ilmu dalam Islam harus dilihat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan manfaat bagi umat manusia. Dengan demikian, worldview tauhid berperan penting dalam membentuk paradigma ilmu yang berlandaskan kebenaran sejati, yakni kebenaran yang bersumber dari Allah SWT.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Al-Faruqi. (1982). Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi. Fikrah, 2(2), 207–227.
Al-Adnani, A. F. (2016). Buku Pintar Aqidah. Sukoharjo: Roemah Buku.
Al-Qathani, S. b. (2003). Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Jakarta: Fihrisatu.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermawati, N. W. (2015). Konsep Ilmu Berlandasakan Tauhid Ismail Raji Al-Faruqi Serta Implikasinya di Dunia Pendidikan. At-Ta’dib.
Al Ghazali. (2020). Ihya Ulum Al-Din Juz 1. Kaos GL Dergisi, 8(75), 147–154. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.
Kuhn, T. S. (1962). The Structure of Scientific Revolutions. Chicago: University of Chicago Press.
Muhammad. (2010). Ensiklopedi Islam Al-Kamil. Jakarta: Darus Sunnah.
Muhammad. (2004). Panduan Akidah Wanita Muslimah. Yogyakarta: Darussalam.
Muhammad Iqbal. (1996). Konsep Pemikiran Filsafati Muhammad Iqbal Tentang Pendidikan Dan Relevansinya Dengan Pembangunan Karakter Bagi Bangsa Indonesia. Jurnal Filsafat, 27(1), 125. https://doi.org/10.22146/jf.22089
Nasr, S. H. (1987). Islamic Arts and Spirituality.
Popper. (1995). Conjectures and refutations. Cladistics, 11(1), 105–118. https://doi.org/10.1111/j.1096-0031.1995.tb00007.x
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suriasumantri, J. S. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Syed Mohammad Naquib Al-Attas. (2016). Epistemologi Islamisasi Ilmu Syed Mohammad Naquib Al-Attas (Implikasinya Bagi Pemikiran dan Keilmuan). Fikrah: Journal of Islamic Education, 5(2), 1–23.
Tarom, M. A. (2021). Pentingnya Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali. Jurnal : GUAU (Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam), 1(20), 376–377. https://kumparan.com/arya-bima-putra/pentingnya-pendidikan-akhlak-menurut-imam-al-ghazali-1wW02NSnROA/full.
Popper, K. (1972). Objective Knowledge: An Evolutionary Approach. Oxford: Oxford University Press.