EDUKASI MULTIKULTURAL DALAM TRADISI RUWAH DESA: STUDI ETNOPEDAGOGIK DI SIDOARJO
Isi Artikel Utama
Abstrak
Ruwah Desa merupakan tradisi lokal yang masih dilestarikan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Sidoarjo. Tradisi ini berfungsi sebagai penghormatan kepada leluhur melalui doa bersama dan kegiatan budaya yang mencerminkan nilai sosial seperti solidaritas dan gotong royong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Ruwah Desa sebagai media edukasi multikultural dengan pendekatan etnopedagogik. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi, melibatkan wawancara semi-terstruktur dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ruwah Desa menanamkan nilai toleransi, inklusivitas, dan pewarisan budaya lintas generasi. Meskipun menghadapi modernisasi, tradisi ini tetap relevan melalui strategi adaptasi seperti dokumentasi digital dan keterlibatan komunitas. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi kearifan lokal dalam pendidikan untuk memperkuat identitas budaya dan kohesi sosial.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Aisy, M. R., & Gunansyah, G. (2020). Praktik Education Sustainable Development: Studi Komparasi di Sekolah Dasar Kota Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2), 1–11.
Amidi, A., Amalia, A. V., Prasetyo, B., Daeni, F., Rahmatillah, I. Z., & Fadholi, M. A. (2023). Study of Local Wisdom Nyadran Sruwen Hamlet as Ethnoscience and Environmental Ethics. Unnes Science Education Journal, 12(1), 32–38.
Aryanti, I., & Al Masjid, A. (2023). Tradisi nyadran (Ruwahan) semarak menyambut Ramadan di Dusun Jalan dan Jonggrangan Desa Banaran Kapanewon Galur. Haluan Sastra Budaya, 7(2), 147–166.
Auliyah, U. U., Putri, A. F., Bela, S., & Segara, N. B. (2022). Transformasi nilai pedagogis tradisi Nyadran Sidoarjo sebagai model pembelajaran generasi alpha. Jurnal Pendidikan Geosfer, 7(1), 1–15.
Gunansyah, G., Mariana, N., & Suprayitno, S. (2018). An Integrative Thematic Textbook for Higher Education Based on Ethnopedagogy. 2nd International Conference on Education Innovation (ICEI 2018), 456–461.
Harahap, Z. H. F., & Akil, R. (2025). Sinergi Antara Tradisi dan Teknologi Informasi: Merawat Tradisi Lokal Melalui Ritual Digital Platform Tiktok. Citizen: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 5(1), 361–369.
Indana, N., Makmun, M. A., & Machmudah, S. (2019). Tradisi Ruwah Desa dan Implikasinya Terhadap Pengetahuan Tauhid Masyarakat Dusun Ngendut Kesamben Ngoro Jombang. Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 7(2), 81–104.
Indawati, S., Widodo, W., & Istiq’faroh, N. (2024). Tradisi Nyadran Sebagai Sumber Belajar Berbasis Etnopedagogi Di Sekolah Dasar. PANUNTUN (Jurnal Budaya, Pariwisata, Dan Ekonomi Kreatif), 1(3), 170–179.
Malinda, W., & Lestari, P. (2022). EKSISTENSI MODAL SOSIAL SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 4(2), 119–129.
Mazid, S., Komalasari, K., Karim, A. A., & Wulansari, A. (2024). Nyadran Tradition as Local Wisdom of the Community to Form Civic Disposition. KnE Social Sciences, 233–244.
Melyasari, N. S., Suyatno, S., & Widodo, W. (2018). The validity of teaching material based on ethnoscience batik to increase the ability of scientific literacy for junior high school. Journal of Physics: Conference Series, 1108(1), 012126.
Nikmah, S. Z., & Djurban, D. (2024). In the Face of Modernity: The Sustained Local Wisdom of the Samin Community. Multicultural Landscape, 1(1), 53–66.
Panamuan, F. B., Putri, A. G., Widya, A., Tiara, V., & Hafizi, M. Z. (2025). Dampak Globalisasi Terhadap Kebudayaan Lokal pada Era Modernisasi. Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia, 2(3), 85–101.
Ramedlon, R., Warsah, I., Amin, A.-F., Adisel, A., & Suparno, S. (2021). Gagasan dasar dan pemikiran multikulturalisme. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 4(2), 181–189.
Ridwan, A., Suharno, S., & Sataroh, S. (2024). Civic Culture In" Nganggung Dulang" Tradition To Strengthen Local Wisdom Values. Edunity Kajian Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 3(6), 389–409.
Rochana, E. S., Rakhmawati, A., & Sulaksono, D. (2024). The Value of Character Education in The Ruwahan Tradition at Jajar District Surakarta City. International Proceedings of Nusantara Raya, 3(1), 431–435.
Romdhoni, A. (2015). Relasi Makam, Pesantren, Dan Pedagang: Pengaruh Ziarah Terhadap Pendidikan Dan Ekonomi Di Kajen Kabupaten Pati. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 1(2).
Salim, A., & Aprison, W. (2024). Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia, 3(1), 22–30.
Sari, R. N., & Gunansyah, G. (2018). Batik Gedhog Desa Kedungrejo-Tuban sebagai Sumber Belajar Berbasis Etnopedagogi di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(10).
Shufya, F. H. (2022). Makna Simbolik Dalam Budaya “Megengan” Sebagai Tradisi Penyambutan Bulan Ramadhan (Studi Tentang Desa Kepet, Kecamatan Dagangan). Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 6(1), 94–102.
Suryanti, S., Prahani, B. K., Widodo, W., Mintohari, M., Istianah, F., Julianto, J., & Yermiandhoko, Y. (2021). Ethnoscience-based science learning in elementary schools. Journal of Physics: Conference Series, 1987(1), 012055.
Wibowo, G. A., Karim, A. A., Hasan, S. H., & Ruhimat, M. (2022). Tradition of Nyadran: As A Material for the Development of the Teaching Material of Social Sciences Education in the Secondary School. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 14(2), 801–820.