PENINGKATAN COMPETITIVE ADVANTAGE KAIN TENUN ETNIK KARO MELALUI WIRAUSAHA DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL

Isi Artikel Utama

Sri Ulina Beru Ginting
Dewi Rulia Sitepu
Hamidah D
Eka Rahmadanta Sitepu
Efrini Panjaiatan

Abstrak

Indonesia kaya akan ragam suku dan budaya,  salah  satu hasil dari ragam budaya adalah kain tenun tradisional. Kain ternun tradisional di setiap daerah di Indonesia memiliki motif dan kekhasan tersendiri .Suku karo salah satu suku yang ada di propinsi sumatera utara memiliki ragam motif kain tenun. Selain di Kabupaten Toba Samosir, di kota Binjai juga terdapat kumpulan penenun kain etnik Karo. Binjai selain dikenal dengan julukan Binjai  kota rambutan ,juga dikenal sebagai kota penghasil tenun Etnik Karo, meski masih minim para penenun tapi mayoritas penenun Etnik Karo yang ada di kota binjai berasal dari  Kabupaten Toba samosir tepatnya Lumban Suhi Suhi. Kain etnik Karo di produksi oleh beberapa masyarakt di sekitar kota binjai   tanpa alat bantu mesin, melainkan menggunakan alat tenun tradisonal . Motif Khas yang ditenun bernuansa Enik  Karo berupa kain bekabuluh, uis nipes ,julu, jungkit dan ragi barat, dan berbagai stelan bermotif kurung tendi, tulak paku, bunga gundur , ret-ret, litab litab lembu, Indung bayu . Kain Tenun Etnik Karo banyak dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk stelan berupa selendang dan sarung, motif berfariasi sesuai dengan selera konsumen, dan bahan setengah jadi dapat dibuat menjadi pakaian yang dikombinasikan motif etnik Karo. Dalam pelaksanaan ini kami akan memperkerjakan penenun yang berada di Kelurahaan Dataran Tinggi Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Sesuai manfaat yang kami harapkan yaitu mendapat profit. Untuk keberlanjutan usaha ini kami akan mengevaluasi produk – produk kami secara berkala dan meningkatkan keunggulan bersaing terus menerus. Karena produk kami termasuk produk yang cukup unik sudah sebaiknya usaha ini terus dikembangkan sebagai salah satu program pengentasan penganguran dan mengembangkan kecintaan terhadap kain tradisional etnik Karo, tentunya kami menentukan harga dengan menghitung total cost dan biaya operasionalnya. Pemasaran yang kami tujukan adalah direct selling dan e-commerce dimana seluruh pemasaran yang kami lakukan secara langsung dan melalui media social FB, IG, Twiter dan WA , Market Place , sehingga target market produk kami bisa berada pada pasar global dan menghasilkan omzet besar  di tengah masa pademik covid 19 dan mampu bersaing atas keunggulan prodak kain tenun tradisional etnik Karo.


 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ginting, Sri Ulina Beru, Dewi Rulia Sitepu, Hamidah D, Eka Rahmadanta Sitepu, dan Efrini Panjaiatan. “PENINGKATAN COMPETITIVE ADVANTAGE KAIN TENUN ETNIK KARO MELALUI WIRAUSAHA DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL”. Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 1 (Februari 10, 2023): 234–239. Diakses November 21, 2024. https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam/article/view/1398.
Bagian
adam

Referensi

Sumardjo.(1999). Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani. Kasus di Propinsi Jawa Barat. Disertasi Doktor Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Toto Mardikanto, Poerwowo Soeboto, (2013). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta.

Sukirman ,(2017). Jiwa Kewirausahaan dan nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemandirian Usaha Melalui Perilaku Kewirausahaan. Jurnal Ekonomi dan bisnis Volume 20 No. 1, April 2017 ISSN 1979 - 6471

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Wrihatnolo, Randy R. dan Riant Nugroho Dwidjowijoto, (2007). Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Elex Media Komputindo.