TRADISI MARTAHI PADA MASYARAKAT PADANG LAWAS
Isi Artikel Utama
Abstrak
Salah satu tradisi yang terdapat pada masyarakat Padang Lawas pada saat akan mendirikan pesta adalah martahi. Acara martahi ini sudah cukup lama bersama dan terpelihara dalam masyarakat. Acara martahi ini memiliki makna yang cukup berarti bagi masyarakat dalam pelaksanaan satu acara pesta, sebab pelaksanaan sebuah pesta bagi masyarakat Padang Lawas harus dihadiri oleh fungsionaris adat baik dari pihak kahanggi, anak boru, mora dan hatobangon. Selain harus dihadiri oleh fungsionaris adat, melalui acara martahi tersebut berarti semua tanggungjawab pelaksanaan pesta sudah diserahkan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses jalannya acara martahi yang terdapat dalam masyarakat pada saat akan mendirikan satu pesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh dari tradisi martahi ini diantaranya bahwa tidak ada berdirinya satu pesta tanpa terlebih dahulu melaksanakan acara martahi, selain itu acara martahi harus dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan yang ditentukan menurut adat dan yang terahir hatobangon (orang yang dituakan dalam desa tersebut menurut adat) adalah pengambil kebijakan dalam acara martahi tersebut.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Referensi
Alam, Sutan Tinggibarani Perkasa, 2017, Adat Budaya Batak Angkola, Medan: CV Mitra Sari.
Baumi, G. Siregar, 1984, Buku Pelajaran Adat Tapanuli Selatan Surat Tumbaga Holing, Padangsidimpuan: Yayasan Ihya Ulumuddin.
Milles, Haberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terj. The-tjep Rohani Rohidi, Jakarta: UI Pers.
https://id.m.wikepedia.org>wiki, 17/10/2022.